Ringkasan Eksekutif
Berdasarkan nota kesepahaman antara PT. RODA MAS TIMBER KALIMANTAN dan The Nature Conservancy tentang program sertifikasi, reduce impact logging, hutan bernilai konservasi tinggi dan penguatan masyarakat yang ditandatangani pada 27 November 2007, pada tanggal 16 - 30 Desember 2009 dan 18 Februari - 12 Maret 2010 telah dilakukan kegiatan identifikasi Hutan bernilai konservasi tinggi terhadap kawasan hutan seluas 69.620 Ha yang terletak di Kecamatan Long Pahangai - Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur.
Kegiatan ini dilakukan guna mengindentifikasi kawasan hutan bernilai konservasi tinggi pada areal 69.620 Ha dengan memperhatikan aspek-aspek fisik, keanekaragaman hayati, ekologi dan sosial budaya; melakukan analisis kondisi lanskap kawasan hutan yang ada dari aspek fisik, ekologi, sosial, dan budaya, serta menetapkan sebaran nilai-nilai konservasinya; menghasilkan data dasar untuk pemetaan kawasan yang menunjukkan prioritas kawasan yang bernilai konservasi tinggi; serta memberikan rekomendasi yang diharapkan menjadi dasar dalam pengelolaan, evaluasi, dan monitoring kawasan HBKT yang telah teridentifikasi. Identifikasi dan analisis kawasan HBKT pada areal PT. RODA MAS TIMBER KALIMANTAN dilakukan dengan merujuk pada ”Panduan Identifikasi Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi di Indonesia ” yang dikembangkan oleh Konsorsium Revisi HCV Toolkit Indonesia (2010). Selain itu, kondisi-kondisi spesifik yang ditemui di lapangan juga dijadikan bahan pertimbangan dalam kegiatan identifikasi dan analisis.
Hasil Identifikasi dan analisis menunjukkan bahwa kawasan hutan di areal seluas 69.660 Ha memiliki nilai konservasi tinggi dengan memberikan fungsi pendukung keanekaragaman hayati bagi kawasan lindung atau konservasi yang berada di dalam atau di sekitarnya dengan luas nilai kawasan ini sebesar 11.748 ha. Kawasan ini juga mempunyai nilai konservasi tinggi karena memiliki spesies hampir punah, terancam, dan langka baik untuk jenis satwaliar atau tumbuhannya, merupakan habitat bagi populasi terancam, penyebaran terbatas, dilindungi yang mampu bertahan hidup juga potensial sebagai habitat bagi jenis atau sekumpulan jenis yang digunakan secara temporer. Kawasan ini secara lanskap merupakan kawasan yang penting bagi terjadinya proses dinamika alami dan kawasan yang menyediakan jasa lingkungan alami buat masyarakat yang ada di bawahnya. Kawasan ini juga merupakan kawasan penting untuk pemenuhan kebutuhan dasar serta identitas budaya tradisional masyarakat lokal yang ada di dalam dan sekitar areal konsesi. Kawasan seluas 69.620 Ha berpotensi memiliki ekosistem langka atau hampir punah di wilayah Kalimantan.
Hasil Identifikasi Terhadap Nilai Konservasi Tinggi di Areal PT. RODA MAS TIMBER KALIMANTAN
Berdasarkan hasil identifikasi analisis tersebut di atas, maka dibawah ini diberikan sebagian dari beberapa rekomendasi yang dapat dijadikan panduan bagi PT.RODA MAS TIMBER KALIMANTAN dalam melakukan pengelolaan hutan di dalam kawasan seluas 69.620 Ha :
Masih memberikan akses kepada masyarakat untuk memanfaatkan sumber-sumber dari hutan untuk ritual budaya masyarakat (NKT 6).
Peta NKT 1.1.
Peta-peta yang lain dapat dilihat di Laporan Final Hutan Bernilai Konservasi Tinggi PT Roda Mas Timber Kalimantan.
Strategi dan Rencana Pengelolaan
Strategi yang bisa di kembangkan dalam pengelolaan untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai konservasi tinggi yang ada di dalam areal PT. RODA MAS TIMBER KALIMANTAN antara lain :
1. Sistem Pemanenan Berdampak Rendah terhadap Lingkungan ( Reduced Impact logging-RIL)
RIL membantu dalam memelihara dan meningkatkan nilai konservasi tinggi 1-4, melalui : 1) RIL membantu memelihara keakeragaman tumbuhan konsentrasi tinggi melalui pengurangan kerusakan terhadap pohon-pohon yang tidak di tebang; 2) RIL membantu meminimalkan pembangunan jalan hutan, yang pada akhirnya mengurangi tingkat fragmentasi habitat; 3) Sistem jaringan jalan yang di buat berdasarkan perencanaan sebelum penebangan akan meminimalkan kerusakan terhadap ekosistem-ekosistem langka; 4) RIL akan berdampak terhadap pemeliharaan aliran sungai atau aliran air di atas permukaaan tanah yang pada ujungnya akan meminimalkan erosi dan sedimentasi.
2. Menyisihkan kawasan untuk lahan konservasi
Unit pengelola di harapkan bisa menyisihkan lahan sebagai zona-zona konservasi didalam areal PT. RODA MAS TIMBER KALIMANTAN Zona ini untuk menjamin perlindungan habitat yang memungkinkan bagi satwa yang langka, terancam punah, endemik yang mewakili seluruh tipe habitat yang ada di dalam konsesi.
3. Pengendalian Perburuan
Mengendalikan perburuan yang dilakukan oleh masyarakat, staf dan orang dari luar akan memberikan dampak nyata terhadap pemeliharaan konsentrasi-konsentrasi keanekaragaman hayati yang terdapat dalam NKT 1. Beberepa kegiatan untuk mengendalikan perburuan antara lain : Pengawasan akses keluar masuk kawasan, Pengawasan metode berburu atau menangkap binatang, sumber protein alternative untuk mengurangi perburuan, peningkatan pendidikan konservasi (kampanye).
4. Pengelolaan Kolaboratip ( Collaborative Forest Management) antara unit pengelola dengan masyarakat yang ada di dalam dan sekitar PT. RODA MAS TIMBER KALIMANTAN.
Strategi Pengelolaan terhadap Nilai-nilai Konservasi Tinggi di PT. RODA MAS TIMBER KALIMANTAN
Perkembangan kegiatan HCVF di Tahun 2016
Adapun kegiatan dalam kegiatan HCVF di tahun 2016 mengenai hasil identifikasi satwa pada salah satu petak lokasi di tahun 2016 adalah sebagai berikut :
1. Laporan Kegiatan Identifikasi Satwa sebelum dilakukan penebangan dan sesudah dilakukan penebangan
2. Laporan Kegiatan Identifikasi Ikan sebelum dilakukan penebangan dan sesudah dilakukan penebangan
3. Laporan Kegiatan Identifikasi Burung sebelum dilakukan penebangan dan sesudah dilakukan penebangan
4. Laporan Kegiatan Herpetofauna sebelum dilakukan penebangan dan sesudah dilakukan penebangan
Selain itu juga sudah disusun untuk laporan Monitoring dan Evaluasi Hutan Bernilai Konservasi Tinggi tahun 2016.
Perkembangan kegiatan HCVF di Tahun 2017
Kegiatan HCVF di tahun 2017 mengenai hasil identifikasi satwa pada salah satu petak lokasi di tahun 2017 adalah sebagai berikut :
1. Laporan Kegiatan Identifikasi Satwa
2. Laporan Kegiatan Identifikasi Ikan
3. Laporan Kegiatan Identifikasi Burung
4. Laporan Kegiatan Herpetofauna
Selain itu juga disusun laporan Monitoring dan Evaluasi Hutan Bernilai Konservasi Tinggi tahun 2017.
Perkembangan Kegiatan HCVF di Tahun 2018
Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan hasil identifikasi satwa pada salah satu petak di blok RKT 2018 sebelum kegiatan penebangan dan pasca kegiatan penebangan, juga laporan monitoring dan evaluasi hutan bernilai konservasi tinggi tahun 2018.
Perkembangan Kegiatan HCVF di Tahun 2019 dan 2020
Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan monitoring identifikasi pada salah satu petak di blok RKT 2019 yang tertuang dalam laporan Monitoring Flora dan Fauna tahun 2019, Monitoring HCVF tahun 2019 dan monitoring identifikasi flora dan fauna pada blok RKT 2020